cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Agrotek Tropika
Published by Universitas Lampung
ISSN : 23374993     EISSN : 26203138     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Journal of Tropical Agrotek published since 2013 and published three times in one year ie in January, May, and September. Journal of Tropical Agrotek published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agroteknologi Association of Indonesia (PAGI) Lampung.
Arjuna Subject : -
Articles 29 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2014)" : 29 Documents clear
PENGARUH EKSTRAK KUNYIT, KENCUR, JAHE, DAN LENGKUAS TERHADAP PENYAKIT BULAI PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata) Devita Alfandri; Joko Prasetyo; Tri Maryono
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.098 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2088

Abstract

Salah satu penyakit penting dalam budidaya jagung manis adalah penyakit bulai yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang (kunyit, kencur, jahe, dan lengkuas) untuk mengendalikan penyakit bulai (P. maydis) pada tanaman jagung manis. Penelittian dilaksanakan dari Mei-Agustus 2012 di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Perlakuan dalam percobaan ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima ulangan. Perlakuan terdiri atas kontrol berupa air steril (P0), ekstrak kunyit (P1), ekstrak kencur (P2), ekstrak jahe (P3), ekstrak lengkuas (P4), dan fungisida sintetik (dimetomorf 0,5 g/l) sebagai pembanding (P5). Peubah yang diamati adalah keterjadian penyakit, masa inkubasi, tinggi, bobot kering dan basah tanaman. Pengamatan dilakukan setiap hari selama tiga minggu. Data hasil pengamatan kemudian dianalisis dengan sidik ragam. Hasil penelitian menunjukan ekstrak kunyit, kencur, jahe, dan lengkuas tidak efektif dalam menekan keterjadian penyakit bulai pada jagung manis.
PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN N JANGKA PANJANG TERHADAP BIOMASSA KARBON MIKROORGANISME (C-mik) DI RIZOSFER DAN NON-RIZOSFER PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea maysL.) Ida Susanti; Muhajir Utomo; Henrie Buchari
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.31 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2105

Abstract

Dalam bercocok tanam petani biasa menggunakan sistem olah tanah intensif. Olah tanah intensif yang dilakukan secara terus menerus dapat menimbulkan kerusakan tanah yang mengakibatkan erosi dan menurunnya kadar bahan organik.Sistem Olah Tanah Konservasi (OTK) adalah suatu sistem persiapan lahan yang bertujuan untuk menyiapkan lahan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi optimum. Selain itu pemberian pupuk nitrogen penting bagi tanaman danmikroorganisme tanah agar dapat terus beraktivitas. Mikroorganisme tanah sangat memegang peranan penting dalam proses yang terjadi didalam tanah terhadap, terutama daerah rizosfer. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui biomassa karbon mikroorganisme (C-mik) di rizosfer dan non-rizosfer pada pertanaman jagung akibat perlakuan sistem pengolahan tanah dan pemupukan N. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dan di susun secara faktorial (2x2) dengan 4 ulangan. Faktor pertama adalah sistem olah tanah (T) yaitu T0 = TOT (tanpa olah tanah), T1 = OTI (olah tanah intensif), dan faktor kedua adalah pemupukan nitrogen (N) yaitu N0 = 0 kg N ha-1, N1 = 100 kg N ha-1 . Sampel tanah di ambil pada saat 9 minggu setelah tanam (MST). Data yang diperoleh diuji homogenitasnya dengan uji Barlet dan aditifitasnya dengan Uji Tukey serta dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5 %.Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa biomassa karbon mikroorganisme rizosfer dan non rizosfer pada sistem tanpa olah tanah lebih tinggi dari sistem olah tanah intensif. Biomassa karbon mikroorganisme rizosfer dan non rizosfer pada pemupukan 100 N kg ha-1 lebih tinggi dari pemupukan 0 N kg ha-1. Interaksi antara sistem pengolahan tanah dan pemupukan N untuk biomassa karbon mikroorganisme rizosfer hanya terjadi pada 9 MST, sedangkan pada nonrizosfer tidak terjadi interaksi.
INVENTARISASI JAMUR-JAMUR PATOGEN PADA BUAH JERUK (CITRUS sp.) DI BEBERAPA PASAR DI BANDAR LAMPUNG Deciana Deciana; Muhammad Nurdin; Tri Maryono; Suskandini Ratih D.
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.506 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2083

Abstract

Salah satu masalah mendasar dari rendahnya mutu buah jeruk yang dihasilkan di dalam negeri adalah serangan patogen. Patogen yang banyak menyerang buah jeruk adalah jamur. Aktivitas jamur selama pertumbuhannya pada komoditi pangan dapat menyebabkan kerugian dan penurunan kualitas pangan sehingga produk pangan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi dan diperdagangkan. Inventarisasi merupakan suatu langkah awal dalam studi penyakit guna menentukan langkah langkah selanjutnya. Penelitian ini berupa survei terhadap buah jeruk yang berasal dari beberapa pasar tradisional dan beberapa pasar modern di Bandar Lampung. Sampel buah jeruk yang diambil adalah jeruk lokal, yaitu jeruk medan. Setiap pasar diambil dua kali sampel buah, sehingga total pengambilan sebanyak empat kali. Dari hasil identifikasi, sampel buah jeruk yang didapat dari pasar tradisional maupun pasar modern ditemukan 5 jenis jamur, yaitu jamur Aspergillus sp., Colletrotrichum sp., Fusarium sp., Geotrichum sp., dan Penicillium sp. dengan rerata persentase pemunculan jamur di pasar tradisional masing-masing 32,27%, 26,38%, 28,80%, 10,07%, dan 2,5%, sedangkan di pasar modern yaitu jamur Colletrotrichum sp. 36,45% , Aspergillus sp. 23,40%, Fusarium sp. 14,40%, dan Geotrichum sp. 25,74%.
PENGARUH APLIKASI SILIKA DAN BORON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) Rifky Artha Prawira; Agustiansyah Agustiansyah; Yohanes Ginting M.; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.379 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2099

Abstract

Produktivitas padi di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan potensi produksi padi yang ada sehingga belum dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi padi dapat dilakukan dengan penerapan teknologi budidaya yang optimal terutama dalam penggunaan benih bermutu dan pemupukan. Silika dapat menjadikan daun tanaman padi lebih tegak sehingga penangkapan cahaya matahari dan proses fotosintesis lebih efisien. Boron digunakan untuk pembelahan sel, pembentukan buah, dan mengatur metabolisme karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pengaruh pemberian silika terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi, ( 2) mengetahui pengaruh pemberian boron terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi, dan (3) mengetahui pengaruh interaksi silika dan boron terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Januari sampai Mei 2013. Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (5x3). Faktor pertama adalah dosis silika yang terdiri dari 5 taraf, yaitu 0 mg kg-1 (S0), 100 mg kg-1 (S1), 200 mg kg-1 (S2), 300 mg kg-1 (S3), dan 400 mg kg-1 (S4). Faktor kedua adalah dosis boron yang terdiri dari 3 taraf, yaitu 0 mg l-1 (B0), 5 mg l-1 (B1), dan 10 mg l-1 (B2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian silika secara tunggal berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi pada variabel tinggi tanaman pada fase vegetatif, persentase gabah isi dan jumlah gabah hampa. Sedangkan pemberian boron secara tunggal berpengaruh terhadap produksi tanaman padi pada variabel persentase gabah isi dan jumlah gabah hampa. Interaksi silika dan boron terdapat pada perlakuan silika 400 mg kg-1 dan boron 10 mg l-1 yang memberikan pengaruh terhadap jumlah anakan, jumlah malai, jumlah gabah isi, persentase gabah isi, bobot gabah isi, dan jumlah gabah hampa.
REGENERASI IN VITRO EMPAT VARIETAS KEDELAI (Glycine max [L.] Merr.) MELALUI ORGANOGENESIS MENGGUNAKAN EKSPLAN BIJI YANG DIIMBIBISI DAN DIKECAMBAHKAN Fauzi, Mohammad Irham; Yelli, Fitri; Edy, Akari; Utomo, Setyo Dwi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (104.887 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2094

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh metode pra-kultur yang efektif dalam meningkatkan efisiensi regenerasi in vitro terhadap eksplan buku kotiledon pada empat varietas kedelai. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung, dimulai dari Maret sampai dengan Mei 2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok. Perlakuan yang diterapkan merupakan kombinasi dari dua faktor yaitu varietas (Detam 1, Detam 2, Burangrang, Panderman) dan metode pra-kultur (kecambah 6 hari dan imbibisi 20 jam) yang merupakan perlakuan terhadap empat varietas benih kedelai tersebut sebelum ditanam pada media inisiasi tunas. Perlakuan disusun secara faktorial (4x2) dengan 5 ulangan. Setiap satuan percobaan terdiri dari empat eksplan buku kotiledon kedelai. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah tunas adventif per eksplan (RJTAPE) tidak dipengaruhi oleh metode prakultur, varietas dan interaksi antara keduanya. Sedangkan, persentase eksplan yang membentuk tunas adventif (PEMTA) tidak dipengaruhi oleh metode pra-kultur namun dipengaruhi oleh varietas dan interaksi antara kedua faktor tersebut. PEMTA tertinggi didapatkan jika menggunakan varietas Detam 1 melalui perlakuan perkecambahan (70%) dan varietas Pandermanmelalui perlakuan imbibisi (50%). Media pengakaran ½ MS dan ½ MS + NAA 0,5 mg l-1 memiliki efektifitas yang sama terhadap persentase tunas adventif yang membentuk akar fungsional (PTMAF) pada minggu kedua setelah pengakaran. Dengan demikian, teknik regenerasi secara in vitro melalui organogenesis pada varietas Detam 1 dengan perlakuan perkecambahan dan varietas Panderman dengan perlakuan imbibisi lebih efisien digunakan untuk transformasi genetik kedelai.
FITOTOKSISITAS DAN EFIKASI HERBISIDA AMINOSIKLOPILAKLOR DAN KOMBINASINYA DENGAN GLIFOSAT TERHADAP GULMA PADA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) BELUM MENGHASILKAN Darso Waluyo; Nanik Sriyani; Rusdi Evizal
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.828 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2089

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat fitotoksisitas herbisida aminosiklopilaklor dan kombinasi aminosiklopilaklor dengan glifosat, dan triklopir dengan aminopiralid terhadap tanaman kelapa sawit belum menghasilkan, dan untuk mengetahui efikasi aminosiklopilaklor dan kombinasi aminosiklopilaklor dengan glifosat, dan triklopir dengan aminopiralid terhadap pengendalian gulma pada pertanaman kelapa sawit belum menghasilkan (TBM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) aplikasi herbisida aminosiklopilaklor tunggal dosis 50 dan 100 g/ha, kombinasi aminosiklopilaklor + glifosat dosis 25+720 g/ha dan 50+720 g/ha, dan triklopir + aminopiralid 216+384 g/ha pada perkebunan kelapa sawit tidak meracuni dan tidak mempengaruhi tinggi tanaman kelapa sawit belum menghasilkan; (2) aplikasi herbisida aminosiklopilaklor 100 g/ha dan kombinasi aminosiklopilaklor + glifosat dosis 25+720 g/ha mampu mengendalikan gulma total hingga 4 minggu setelah aplikasi; (3) aplikasi herbisida aminosiklopilaklor 50 dan 100 g/ha mampu mengendalikan gulma daun lebar hingga 12 minggu setelah aplikasi, tetapi semua perlakuan herbisida tidak mampu mengendalikan gulma rumput dan ; (4) aplikasi herbisida aminosiklopilaklor 50 dan 100 g/ha mampu mengendalikan gulma dominan Richardia brasiliensis hingga 8 minggu setelah aplikasi, tetapi tidak mampu mengendalikan gulma dominan Dactyloctenium aegyptium.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DENGAN PUPUK KIMIA PADA TANAMAN CABAI RAWIT KATHUR (Capsicum frutescens) DI TANAH ULTISOL Bella Christine; Jamalam Lumbanraja; Dermiyati Dermiyati; Sutopo Ghani Nugroho
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.181 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2106

Abstract

Pupuk Organonitrofos merupakan salah satu jenis pupuk organik yang berasal dari hasil dekomposisi campuran kotoran sapi segar dan batuan fosfat alam yang baru dikembangkan di Provinsi Lampung. Penelitan ini bertujuan untuk mempelajari uji efektivitas dan pengaruh pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia terhadap pertumbuhan, serapan hara dan produksi tanaman cabai rawit kathur. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2012 di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah Universitas Lampung. Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 ulangan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok. Perlakuan adalah A=tanpa pemupukan, B=1.000 kg urea ha-1, 400 kg SP36 ha-1, 300 kg KCl ha-1, C=800 kg urea ha-1, 300 kg SP36 ha-1, 300 kg KCl ha-1, 500 kg Organonitrofos ha-1, D=600 kg urea ha-1, 200 kg SP36 ha-1, 200 kg KCl ha-1, 1.000 kg Organonitrofos ha-1, E=400 kg urea ha-1, 100 kg SP36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 2.000 kg Organonitrofos ha-1, F=5.000 kg Organonitrofos ha-1. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlet, aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Perbedaan nilai tengah perlakuan diuji dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) Perlakuan pupuk kombinasi E (400 kg urea ha-1 , 100 kg SP36 ha-1 , 100 kg KCl ha-1 , 2.000 kg Organonitrofos ha-1) dan pupuk Organonitrofos tunggal dengan dosis 5.000 kg ha-1 efektif terhadap produksi secara RAE masing-masing sebesar 47 dan 176%, serta perlakuan pupuk Organonitrofos tunggal menunjukkan yang paling ekonomis (2) Kombinasi pupuk Organonitrofos dan pupuk kimia dengan dosis 400 kg urea ha-1, 100 kg SP36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 2.000 kg Organonitrofos ha-1 memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan serapan hara NPK, sedangkan produksi terbaik terdapat pada perlakuan pupuk Organonitrofos tunggal dengan dosis 5.000 kg ha-1.
PENGARUH BEBERAPA JENIS EKSTRAK TUMBUHAN TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA PADA TANAMAN CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) DI LAPANGAN Gusmarini, Maya; D., Suskandini Ratih; Nurdin, Muhammad; Akin, Hasriadi Mat
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.172 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2084

Abstract

Antraknosa adalah penyakit terpenting dalam budidaya cabai besar karena menyebabkan kehilangan hasil di lapangan mencapai sekitar 75%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak babadotan, tumbuhan siam, alang-alang, dan teki sebagai alternatif pengendalian penyakit antraknosa pada tanaman cabai yang ramah lingkungan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan November 2012 sampai dengan Maret 2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 ulangan. Setiap unit percobaan terdiri atas 2 tanaman cabai (dalam satu polibag). Perlakuan terdiri atas air steril sebagai kontrol (M0), ekstrak Ageratum conyzoides (babadotan) 100 g/100 ml air (M1), ekstrak Chromolaena odorata (tumbuhan siam) 100 g/100 ml air (M2), ekstrak Imperata cylindrica (alang-alang) 100 g/100 ml air (M3), dan ekstrak Cyperus rotundus (teki) 100 g/100 ml air (M4). Pengamatan dilakukan dengan selang waktu tujuh hari sekali. Adapun peubah yang diamati adalah keparahan penyakit pada daun, pada buah, bobot buah cabai sehat, dan bobot buah cabai sakit. Data dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ekstrak A. conyzoides (babadotan), C. odorata (tumbuhan siam), I. cylindrica (alangalang), dan C. rotundus (teki) berpengaruh dalam menekan keparahan penyakit antraknosa (2) pengaruh ekstrak A. conyzoides (babadotan), C. odorata (tumbuhan siam), I. cylindrica (alang-alang), dan C. rotundus (teki) berbeda-beda namun ekstrak C. odorata (tumbuhan siam) dan C. rotundus (teki) lebih efektif dari pada A. conyzoides (babadotan), I. cylindrica (alang-alang) dalam menekan keparahan penyakit antraknosa pada daun dan buah cabai.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea Mays L.) PADA MUSIM TANAM KE DUA DI TANAH ULTISOLS GEDONG MENENG Deviana, Metha; Dermiyati, Dermiyati; Lumbanraja, Jamalam
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.864 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2100

Abstract

Pupuk Organonitrofos merupakan pupuk organik baru yang terbuat dari pencampuran kotoran sapi dengan batuan fosfat alam yang diperkaya mikroorganisme penambat N dan pelarut P. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan, serapan hara, dan produksi tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 6 perlakuan yaitu A (kontrol), B (900 kg urea ha-1, 250 kg SP-36 ha-1, 250 kg KCl ha-1), C (600 kg urea ha-1, 150 kg SP-36 ha-1, 150 kg KCl ha-1, 500 kg Organonitrofos ha-1), D (150 kg urea ha-1, 50 kg SP-36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 1.000 kg Organonitrofos ha-1), E (100 kg urea ha-1, 50 kg SP-36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 2.000 kg Organonitrofos ha-1), dan F (3.000 kg Organonitrofos ha-1) dengan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk Organonitrofos mampu mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Berdasarkan perhitungan standar deviasi kombinasi antara pupuk anorganik dan Organonitrofos pada perlakuan D dengan dosis 150 kg urea ha-1, 50 kg SP36 ha-1, 100 kg KCl ha-1, 1.000 kg Organonitrofos ha-1 menunjukkan hasil pertumbuhan, produksi, serta serapan hara N, P, dan K total tertinggi. Perlakuan D juga paling efektif terhadap biomass total tanaman jagung berdasarkan perhitungan Relative Agronomic Effectiveness yaitu sebesar 125,33 %. Serapan hara N, P, dan K berkorelasi dengan tinggi tanaman, bobot pipilan kering serta bobot berangkasan tanaman, kecuali antara serapan P dengan tinggi tanaman.
EFIKASI HERBISIDA GLIFOSAT UNTUK MENGENDALIKAN GULMA PADA PERTANAMAN KOPI (Coffea canephora) MENGHASILKAN Debora Rosalyn Sigalingging; Dad RJ Sembodo R.J. Sembodo; Nanik Sriyani
Jurnal Agrotek Tropika Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (55.001 KB) | DOI: 10.23960/jat.v2i2.2095

Abstract

Dalam usaha peningkatan produksi tanaman kopi salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pemeliharaan tanaman khususnya pengendalian gulma. Pengendalian gulma pada perkebunan kopi yang dinilai cukup efektif dan efisien yaitu dengan pengendalian secara kimiawi menggunakan herbisida berbahan aktif glifosat. Herbisida berbahan aktif glifosat merupakan herbisida yang bersifat non selektif dan memiliki spektrum pengendalian yang luas. Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui kinerja herbisida glifosat dalam mengendalikan gulma pada pertanaman kopi menghasilkan dan (2) mengetahui tingkat toksisitas herbisida glifosat terhadap tanaman kopi menghasilkan. Penelitian terdiri dari enam perlakuan yang disusun dalam rancangan acak kelompok dengan empat ulangan. Perlakuan yang diuji yaitu glifosat 1,08 kg ha-1, glifosat 1,44 kg ha-1, glifosat 1,80 kg ha-1, dan glifosat 2,16 kg ha-1, penyiangan manual, dan kontrol. Data dianalisis ragam dan uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aplikasi herbisida glifosat pada dosis 1,08 – 2,16 kg ha-1 mampu menekan penutupan dan bobot kering gulma total, bobot kering gulma golongan daun lebar dan golongan rumput hingga 12 MSA dan (2) perlakuan herbisida glifosat yang digunakan untuk mengendalikan gulma tidak meracuni tanaman kopi hingga 6 MSA.

Page 1 of 3 | Total Record : 29


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Vol 11, No 4 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, November 2023 (In Progress) Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 Vol 11, No 3 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Agustus 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 2 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, Mei 2023 Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 (ON PROGRESS) Vol 11, No 1 (2023): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 11, FEBRUARI 2023 Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 (ON PROGRESS) Vol 10, No 4 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, NOVEMBER 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 Vol 10, No 3 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, AGUSTUS 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 Vol 10, No 2 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, MEI 2022 (IN PROGRESS) Vol 10, No 1 (2022): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 10, JANUARI 2022 Vol 9, No 3 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, SEPTEMBER 2021 Vol 9, No 2 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, MEI 2021 Vol 9, No 1 (2021): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 9, JANUARI 2021 Vol 8, No 3 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, SEPTEMBER 2020 Vol 8, No 2 (2020): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 8, MEI 2020 Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020 Vol 7, No 3 (2019): JAT September 2019 Vol 7, No 2 (2019): JAT Mei 2019 Vol 7, No 1 (2019) Vol 6, No 2 (2018): JAT Vol.6 (2) 2018 Vol 6, No 3 (2018) Vol 6, No 2 (2018) Vol 6, No 1 (2018) Vol 5, No 3 (2017) Vol 5, No 2 (2017) Vol 5, No 1 (2017) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 3 (2016) Vol 4, No 2 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 4, No 1 (2016) Vol 3, No 3 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 2 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 3, No 1 (2015) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 3 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 2 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 2, No 1 (2014) Vol 1, No 3 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 2 (2013) Vol 1, No 1 (2013) More Issue